PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut vonis hukuman mati oleh pengadilan Mesir terhadap mantan Presiden terpilih Muhammad Mursi sebagai tindakan menentang demokrasi.
Seperti dilaporkan Anadolu Agency, berbicara di Istanbul pada sebuah acara pemuda internasional hari Sabtu kemarin (16/5/2015), Erdogan mengkritik hukuman mati terhadap Mursi. “Jika Mursi diberikan hukuman mati hari ini, maka hal itu merupakan penentangan terhadap hasil kotak suara,” tegasnya.
Ia menyerukan masyarakat internasional, terutama dunia Barat, untuk mengambil sikap menentang keputusan pengadilan Kairo dan mengkritik kebisuan mereka atas masalah ini.
“Uni Eropa, Barat, bukankah anda yang menuntut penghapuskan hukuman mati? Jika Anda bersikap seperti itu, apakah Anda memiliki sanksi terhadap mereka yang menerapkannya? Apa yang Anda tunggu? Kenapa anda masih diam?” tanya Presiden Turki tersebut.
Erdogan juga membuat referensi ke efek merugikan akibat kudeta militer Juli 2013 terhadap Mursi oleh jenderal Abdel Fattah As-Sisi dengan mengatakan: “Apa yang runtuh akibat kudeta tidak hanya demokrasi Mesir, tapi seluruh dunia yang menggantungkan harapan mereka pada demokrasi.”
Pada saat Mursi menghadapi hukuman mati, Erdogan, Amnesty International dan Human Rights Watch, menjadi satu-satunya pihak yang berbicara menentang hukuman mati itu, menurut laporan media Swedia.[fq/islampos]
Post a Comment