Pemerintah Turki mengumumkan bahwa jet tempur F-16 milik mereka telah menembak jatuh sebuah helikopter milik pemerintah Suriah yang melanggar wilayah udara pada hari Sabtu (16/5/2015) waktu setempat. Namun, televisi rezim Suriah menyebut jika yang ditembak jatuh hanyalah sebuah drone pengintai kecil yang dikendalikan dari jauh.
Sebuah F-16 Turki lepas landas dari pangkalan udara Incirlik di provinsi selatan Adana dan berhasil menghancurkan sebuah wahana terbang milik Suriah dengan dua rudal udara-ke-udara, yaitu misil Sidewinder.
Sebelumnya wahana tersebut diduga adalah pesawat tempur yang belum dipastikan jenisnya, namun Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu kemudian menegaskan bahwa wahana tersebut adalah helikopter.
"Sangat penting bagi Turki untuk menunjukkan sikap tegas. Saya harap pesan ini bisa diterima sehingga tak ada lagi yang berani melanggar perbatasan kami.", ujar Davutoglu seperti dimuat oleh media Turki Hurriyet Daily News.
Menurut kesaksian penduduk setempat, pesawat militer Suriah telah melanggar wilayah udara Turki dua kali di wilayah Dursunlu-Emek, provinsi selatan Hatay. Pesawat itu kemudian jatuh ke sisi perbatasan Suriah dalam tiga pecahan.
Insiden udara di wilayah perbatasan antara Turki dan Suriah telah terjadi beberapa kali sejak revolusi Suriah bergulir untuk menumbangkan rezim Basyar al-Assad. Terakhir, pada 23 Maret 2014, sebuah pesawat MiG 23 milik rezim Basyar berhasil dihancurkan oleh F-16 Turki, dengan tuduhan telah melanggar willayah udara. Kala itu Erdogan memberi selamat kepada militer dan pilot yang sukses "membesi tuakan" pesawat MiG tersebut.
Menurut sumber-sumber Risalah, wilayah Suriah yang berbatasan dekat dengan Turki menjadi wilayah yang paling aman dari serangan pengeboman brutal teroris Basyar al-Assad. (Huriyyet/risalah)
*Foto: Penampakan sebuah 'Falcon' atau F-16 milik AU Turki
Post a Comment