Home » » Tak Ada Lagi "Bangun Tidur Ku Terus Mandi"

Tak Ada Lagi "Bangun Tidur Ku Terus Mandi"

Written By habarborneo | Thursday, 28 July 2016


Potongan lirik legendaris "bangun tidur ku terus mandi" karya Pak Kasur tampaknya mulai tak relevan dengan kehidupan masyarakat modern saat ini.

Menurut studi teranyar dari firma Deloitte, gaya hidup masyarakat sekarang mengarah ke "bangun tidur ku terus cek smartphone".

Setidaknya 24 persen pengguna smartphone di negara-negara dunia ketiga mengimplementasikan gaya hidup baru tersebut. Sementara itu, hanya 11 persen pengguna smartphone di negara-negara maju yang melancarkan pola hidup demikian.

Persentase di atas merupakan hasil survei dan pengamatan dari 49.500 pengguna internet di 31 negara yang tersebar di enam benua, sebagaimana dilaporkan eMarketer dan dihimpun KompasTekno, Senin (25/7/2016).

Hal ini menunjukkan fakta menarik bahwa masyarakat negara berkembang cenderung lebih "terikat" dengan smartphone ketimbang masyarakat negara maju.

Mulai membudaya, namun belum dominan
Meski gaya hidup "bangun tidur ku terus cek smartphone" mulai menjadi kebiasaan, persentasenya masih terhitung kecil. Masyarakat lebih banyak mengecek smartphone setelah lima menit bangun tidur.

Di negara berkembang, persentasenya mencapai 49 persen. Sementara di negara maju, cuma 31 persen masyarakatnya yang buka smartphonesetelah lima menit bangun tidur.

Semakin lama rentang waktunya, semakin tinggi persentase masyarakat yang menilik ponsel pintar. Puncaknya terlihat setelah tiga jam tersadar dari alam mimpi.

Sebanyak 97 persen masyarakat di negara berkembang dipastikan mengecek smartphone setidaknya tiga jam setelah bangun tidur. Persentase tak jauh beda di negara maju, dengan 95 persen masyarakat yang melakukan hal serupa.

Buka apa di smartphone?

Netizen di mana pun berada sepertinya sepakat bahwa aplikasi instant messaging adalah inti dari smartphone. Buktinya, mayoritas masyarakat di negara maju (37 persen) dan negara berkembang (35 persen) sontak mengecek aplikasi chatting begitu menggenggam ponsel pertama kali saat memulai hari.

Prioritas kedua bisa jadi e-mail atau media sosial. Masyarakat di negara maju (19 persen) cenderung memilih membuka e-mail ketimbang masyarakat di negara berkembang (11 persen).

Sebaliknya, dalam hal media sosial, masyarakat negara berkembang memimpin (22 persen) dan masyarakat negara maju (10 persen) menyusul di belakang.

Aplikasi tentang cuaca dan berita menjadi prioritas ketiga dan keempat, baik di negara berkembang dan negara maju. Masing-masing punya persentase sama, yakni 6 persen untuk aplikasi cuaca dan 5 persen untuk aplikasi berita.

Hal yang paling terakhir dibuka adalah browser mobile untuk berselancar maya suka-suka. Cuma 2 persen dari penggunasmartphone di negara maju yang mengutamakan browser, sementara di negara berkembang lebih banyak, yakni 5 persen.

Hasil penelitian ini sejatinya mengingatkan kita tentang intimitas antara masyarakat modern dengan smartphone. Perangkat mungil itu sepertinya sudah menjadi sahabat terbaik yang tak boleh jauh-jauh dari pemiliknya sejak membuka mata di pagi hari.

Sumber: kompas.com
Share this article :

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

 
Support : Creating Website | jejakqhaq | Mewartakan Peristiwa Di Sekitar Kita
Copyright © 05-2014. JEJAK QHAQ - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger