HABARBORNEO.COM –Kegiatan penyampaian aspirasi warga desa tawahan pada Rabu (1/2/2017) berlangsung hingga malam hari, Kabag Ops Polres Balangan Kompol Parwita sebelumnya sudah menerangan kepada para pengunjuk rasa agar mematuhi undang – undang yang berlaku dengan tidak melakukan aksinya hingga malam hari.
Ternyata Himbauan dari Kabag Ops tersebut tidak di indahkan oleh para pengunjuk rasa, bahkan koordinator aksi mendirikan tenda untuk berjaga dilokasi penutupan jalan tersebut. menyikapi perihal tersebut pihak keamanan Tambang area PT Adaro Indonesia yang dinaungi oleh PT. Demitra Karsa Perdana melaporkan kegiatan yang mengganggu aktivitas pertambangan tersebut ke Polres Balangan.
Hingga pukul 23.30 Wita, Wakapolres Balangan Kompol Reinaldo, S.Kom terpaksa harus membubarkan kelompok pengunjuk rasa tersebut, karena upaya mediasi yang sebelumnya ditawarkan oleh Wakapolres kepada pihak pengunjuk rasa bertempat di Polres Balangan juga ditolak oleh koordinator serta warga lainnya. penangkapan koordinator ini berdasarkan laporan dari PT. Demitra Karsa Perdana selaku penanggung jawab keamanan pertambangan.
” Upaya damai sudah kita lakukan terhadap para pengunjuk rasa, tetapi mereka tetap menolak, sehingga dengan terpaksa kami melakukan pembubaran kegiatan tersebut, menangkap koordinator kegiatan dan langsung di bawa ke Polres untuk dimintai keterangan” ungkap Waka Polres.
Koordinator Lapangan aksi penyampaian pendapat (Unras) Bapak Suhardi permasalahan tuntutan warga tentang perbaikan jalan dijerat dengan Undang – Undang No 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batu bara pasal 162 karena mengganggu aktivitas operasional pertambangan dan Keputusan Presiden no 63 tahun 2004 tentang pengamanan Obyek Vital Nasional.
Post a Comment