HABARBORNEO.COM - Seorang pejabat Palestina pada Selasa kemarin (31/1/2017) mengecam pernyataan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di mana ia mengklaim ada hubungan historis antara orang-orang Yahudi dan kompleks Al-Aqsha di Yerusalem.
Berbicara kepada Radio Israel pada hari Jumat lalu, Guterres dilaporkan mengatakan “benar-benar jelas bahwa kuil yang dihancurkan oleh Roma [di 70 AD] adalah kuil Yahudi.”
Dalam sebuah pernyataan, Syaikh Muhammad Hussein, Mufti Yerusalem, membanting pernyataan kepala PBB tersebut.
“Masjid Al-Aqsha adalah hak asasi umat Islam di seluruh dunia, tidak ada orang lain yang memiliki hak untuk mengutak-atik hal itu,” katanya, seperti dilansir Anadolu Agency.
Dia melanjutkan dengan mengatakan Al-Aqsha memiliki makna khusus bagi seluruh umat Islam, menambahkan bahwa setiap upaya untuk merubah statusnya merupakan tindakan berbahaya dan dikecam oleh semua standar.
“Kita harus ingat keputusan UNESCO menunjuk Masjid Al-Aqsha sebagai situs warisan Islam murni dan menyangkal hak Yahudi untuk setiap bagian dari itu,” kata Hussein, mengacu pada resolusi yang diadopsi tahun lalu oleh lembaga budaya dan pendidikan PBB.
Dia melanjutkan dengan mengatakan: “Kami menyerukan pelaksanaan yang sah, resolusi internasional daripada pernyataan bias untuk menyenangkan ekstremis dan pemukim yahudi.”[fq/islampos]
Post a Comment