HABARBORNEO.COM - Menyikapi kondisi politik nasional yang hangat, sejumlah pimpinan ormas Islam di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, berkumpul di Kantor PCNU Jalan Raya Singaparna kemarin (3/2).
Dibahas juga kasus perlakuan tak pantas dan dugaan penghinaan Ahok serta tim kuasa hukumnya kepada Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Rais Am PBNU KH Ma’ruf Amin di Jakarta pada sidang Selasa lalu.
Hadir dalam pertemuan di Kantor PCNU Kabupaten Tasikmalaya itu unsur pimpinan NU, Ansor, Pengurus Daerah Muhammadiyah, Persatuan Ummat Islam (PUI), Persis, From Pembela Islam (FPI), Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) dan ormas serta organisasi Islam lainnya.
“Alhamdulillah hasil dari silaturahmi antar pimpinan ormas Islam ini membuahkan beberapa kesepakatan bersama," ujar Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya KH Atam Rustam MPd kemarin.
Menurut KH Atam, poin paling penting pertemuan kemarin yaitu pimpinan ormas Islam di Kabupaten Tasikmalaya sepakat menjaga ukhuwah Islamiyah.
Pasalnya ada indikasi pihak-pihak yang memanfaatkan situasi politik untuk mengadu domba antarumat Islam.
“Maka dari itu, kami sepakat untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah di kalangan sesama umat Islam,” ungkap KH Atam.
Menurut salah satu pimpinan Ponpes Sukamanah ini, ada pihak ketiga yang mencoba menggoyah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Caranya, mereka memecah belah umat Islam. Terlebih Islam adalah agama mayoritas terbesar di Indonesia.
“Makanya kami berkumpul untuk memberitahukan bahwa di antara kami tidak ada apa-apa. Kami sepakat menjaga kondusivitas di daerah," ujar KH Atam.
Dalam wawancara terpisah, Sekretaris PCNU Kabupaten Tasikmalaya Drs H Abdul Wahid mengatakan soal dugaan penistaan ulama oleh Ahok, pihaknya menunggu komando dari pusat.
Pihaknya pun mendesak kepolisian memproses hukum kasus penyadapan pembicaraan KH Ma’ruf Amin dengan SBY. ”Itu wajib diproses soal penyadapannya,” tegasnya.
Ketua Pengurus Daerah Persatuan Umat Islam (PD PUI) Kabupaten Tasikmalaya H Dedi Zulharman MAg menambahkan, PUI sangat mengecam tindakan Ahok yang melecehkan ulama.
Karena KH Ma’ruf Amin, kata Dedi, ulama sepuh dan juga ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat.
Menurut Dedi, sikap Ahok kepada ulama sudah melukai umat Islam. ”Bukan hanya orang-orang NU, ini semua umat Islam,” ujarnya.
Menurut Dedi, Ahok seharusnya secara langsung dan secara pribadi khusus meminta maaf kepada KH Ma’ruf Amin dan umat Islam.
Di Kota Tasikmalaya, tadi malam, Pimpinan Ponpes Sulalatul Huda, Paseh, Cihideung KH Aminudin Bustomi MAg menilai permintaan maaf Ahok kepada KH Ma’Ruf Amin yang disampaikan secara terbuka tidaklah cukup.
”Kalau menurut saya Ahok ini perlu dikasih pelajaran, karena bukan kali ini saja dia mengeluarkan sikap yang tidak sesuai dengan kultur dan kepribadian bangsa Indonesia,” ujarnya.
KH Amin, begitu disapa, mengatakan hukum harus tetap ditegakan terkait perilaku tidak terpuji Ahok dan kuasa hukumnya kepada ulama.
”Ini sebagai test case (batu ujian, Red) bagi hukum di Indoneisa. Ini bisa dijadikan pelajaran oleh semua anak bangsa,” ujar sekretaris MUI Kota Tasikmalaya ini.
KH Amin pun mengimbau masyarakat untuk tidak memunculkan masalah baru saat menyikapi situasi sekarang ini.
”Jangan misalkan tiba-tiba berbuat anarkis yang bisa memunculkan masalah baru,” pesan ulama muda ini. (ujg/dik/JPNN)
Post a Comment