HABARBORNEO.COM - Anggota dewan syura Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) mengakui bahwa dakwah yang dilakukan para ustadz belum berhasil diterima oleh seluruh kalangan masyarakat Jakarta. Hal ini terbukti masih banyaknya warga Muslim masih memilih petahana Basuki Tjahya Purnama alias Ahok yang Non Muslim dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017.
“Yah harus kita akui ini bisa jadi kesalahan kami dalam berdakwah. Kita para ustadz lebih banyak berceramah dari masjid ke masjid di lingkungan perkantoran, sehingga melupakan masyarakat Muslim yang ada di kampung-kampung,” ungkap Dr. Ahmad Luthfi Fathullah, Lc, MA pada acara jumpa pers pengumuman real count pilkada DKI 2017 Rabu malam kemarin (15/2/2017) di kompleks masjid Baitul Mughni, Kuningan Jakarta.
Padahal, menurut Luthfi, para ustadz sudah dari beberapa tahun lalu mengkampanyekan agar umat Islam Jakarta lebih memilih gubernur Muslim. Ditambah lagi calon gubernur non Muslim yang maju sekarang sudah divonis terdakwa sebagai penista agama, seharusnya dengan kasus ini umat Islam Jakarta semakin sadar pentingnya gubernur Muslim.
Hasil pemilihan gubernur DKI kali ini menjadi bahan evaluasi bagi MPJ dan Luthfi serta para ustadz lainnya akan mencoba memperbaiki pola dan strategi dakwah ke tengah masyarakat Jakarta.
Luthfi juga menambahkan, kalau seandainya umat Islam sadar akan keislaman mereka dan paham dengan ajaran agama mereka, para pemilih Muslim tidak akan memberikan suaranya kepada calon gubernur Non Muslim.
Lebih lanjut, salah seorang cucu dari ulama besar Betawi Guru Mughni ini mengharapkan pada putaran kedua pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017, warga Muslim Jakarta yang sebelumnya memilih paslon nomor satu, Agus-Sylvi untuk memberikan suaranya kepada Anies-Sandi.
“Kalau pemilih Agus-Sylvi memilih kedua orang ini karena menginginkan menangnya gubernur Muslim, Insya Allah suara mereka akan dilimpahkan ke Anies-Sandi,” pungkas Luthfi.[fq/islampos]
Post a Comment