HABARBORNEO.COM - Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Kemendikbud Sukiman meminta, sekolah segera mengambil langkah inisiatif terhadap maraknya fenomena skip challange atau pass out challange di kalangan remaja. Sebab, permainan tersebut dinilai membahayakan kesehatan anak -anak remaja yang memainkannya.
''Sekolah tidak harus menunggu imbauan, karena sekolah tahu mana yang bahaya mana yang tidak. Tapi prinsipnya ini jangan dilakukan,'' kata Sukiman, saat dihubungi, Jumat (10/3).
Menurut dia, siapapun harus mencegah permainan tersebut. Kementerian Pendidikan pun, kata dia, juga akan bertindak. Namun, karena masalah ini butuh penanganan cepat karena menyebar lewat video dan media sosial, sekolah harus waspada agar tidak semakin meluas
''Kita segera koordinasilah dengan sekolah. Saya sedang mempelajari, karena masih baru. Anak -anak memang aneh saja kelakuannya. Tapi harus ada pengawasan dari berbagai pihak,'' kata dia.
Berikut Videonya:
Sukiman mengatakan, aktivitas permainan dengan menekan dada hingga pingsan tersebut cukup membahayakan. Karena aliran oksigen ke otak kurang, sehingga menyebabkan kerusakan otak. [rpk]
Post a Comment