Sebagian besar proyek insfrastruktur akan ditangani Cina, dan baru-baru ini beredar kabar perbankan Cina segera mencairkan kredit sebesar US$ 10 miliar atau sekitar Rp 130 triliun untuk refinancing sejumlah proyek insfrastuktur yang sebelumnya didanai tiga Bank BUMN.
“Untuk tahap awal pinjaman tersebut akan digunakan untuk refinancing sejumlah proyek infrastruktur yang sudah selesai dibangun dan telah beroperasi,” ujar Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk. Budi Gunadi Sadikin.
Proyek yang akan direfinancing a.l. kredit bagi tol Bali Mandara dan sejumlah kredit untuk Perusahaan Listrik Negara. Menurutnya, Menteri BUMN Rini Soemarmo telah memanggil petinggi Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia membahas hal tersebut.
Ketua Koalisi Anti Utang Dani Setiawan mengatakan pengambilalihan utang ketiga Bank BUMN tersebut adalah hal lumrah, seperti yang pernah dilakukan Jepang beberapa tahun lalu. Namun ia mengingatkan agar pemerintah tidak kebablasan memberikan keleluasaan bagi China untuk menangani semua proyek insfrastruktur hingga pembiayaannya.
“Jangan sampai China ini memonopoli banyak proyek insfrastuktur yang direncanakan Jokowi. Memang China ini sedang mengincar proyek-proyek di Indonesia. Sehingga pemerintah harus waspada dengan cengkraman China,” jelasnya.
Lebih lanjut Dani mengatakan, bahwa saat ini sedang terjadi perebuatan geopolitik di ramah keuangan, dimana China ingin menguasai apa yang pernah lembaga keuangan Amerika, Eropa, dan Jepang kuasai. “Pemerintah harus cerdik, jangan sampai China menguasai proyek-proyek hingga pembiayaan yang membuat China bisa mengatur ekonomi bahkan politik Indonesia,” pungkasnya. (FN – 09)
Sumber: fastnewsindonesia
Post a Comment