HABARBORNEO.COM - – Siwak termasuk pelengkap thaharah. Sebab, siwak merupakan salah satu alat untuk membersihkan mulut dari sisa-sisa makanan yang menempel dan menimbulkan bau tidak sedap. Syariat menaruh perhatian terhadap siwak ketika hendak shalat, dan Nabi nmenganjurkan hal itu baik melalui tutur kata maupun praktik nyata.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلاَةٍ
“Andai aku tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka bersiwak setiap kali (hendak) shalat.” Dan riwayat Imam Malik menyebutkan, “Setiap (hendak) berwudhu.” (HR. Al-Bukhar-Muslim)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siwak itu membersihkan mulut, membuat Rabb senang.” (HR. Ahmad dan An-Nasa`i)
Siwak juga membuat Allah Ta’ala lebih senang dengan hamba-Nya, karena ia telah melakukan amalan yang dianjurkan serta mendatangkan pahala. Bau mulut yang harum tentu disukai oleh siapa yang diajak bermunajat.
Siwak juga membersihkan mulut, karena bersiwak adalah cara terbaik untuk membersihkan gigi dan mulut. Para ilmuwan menemukan manfaat dan fungsi siwak setelah 14 abad berlalu sejak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan fakta tersebut. Terbukti melalui serangkaian penelitian dan riset, siwak mengandung zat-zat pembersih kuat yang membantu membunuh bakteri-bakteri penyebab penyakit-penyakit mulut dan lidah.
Anjuran bersiwak saat shalat tidak ada bedanya antara shalat fardhu ataupun sunah. Bahkan bagi orang yang sedang puasa sekalipun meski setelah matahari condong ke barat, seperti saat hendak shalat Zhuhur ataupun Ashar. Saat itu ditekankan untuk menggunakan siwak menurut pendapat paling rajih, berdasarkan dalil-dalil anjuran bersiwak secara umum saat hendak shalat, seperti hadits Abu Hurairah di atas.
sumber: kiblat
Post a Comment