HABARBORNEO.COM - Kritik Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus diterima dan menjadi bahan masukan bagi kinerja pemerintah ke depan.
Apalagi, Indonesia merupakan negara demokrasi, di mana rakyatnya berhak menyatakan pendapat.
"Di dalam negara demokrasi, kritik itu makin pedas makin bagus," ujar Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Jakarta, Kamis (9/2).
Menurut Fahri, pemerintah tidak perlu takut dengan kritik SBY melalui pidato politik pada acara Dies Natalies ke-15 Partai Demokrat, JCC, Jakarta, Selasa (7/2) lalu.
Fahri justru menyarankan agar Presiden Joko Widodo membalasnya.
"Saya sarankan Jokowi pidato lagi. Nggak bolehh dikriminalisasi, dicemooh tanggapi, itulah dialog," tutur Fahri.
Dia juga menyarankan agar Jokowi memimpin perpolitikan nasional. Jangan sampai terpengaruh dengan akun-akun media sosial pendukungnya yang hoax.
Akan lebih bagus menurut Fahri, jika Jokowi banyak berbicara dan berkomunikasi setiap harinya.
"Istana bunyi tiap hari. Bila perlu, sehari lima kali konpress (konferensi pers)," pungkasnya. (dna/JPG/jpnn)
Post a Comment