HABARBORNEO.COM - Ada satu orang di jajaran pemerintahan Jokowi yang pernah disebut bisa nyedot data KPU ketika ramai pilpres 2014.
Sekarang mata semua orang tertuju ke orang itu. Dalam hati orang bergumam, diakah dalang di balik skandal penyadapan SBY?
Belum reda keheranan orang seindonesia, tiba-tiba dia datang sowan ke Kyai Ma’ruf. Apa urusan iji orang di sana?
Ngakunya cuma silaturahmi biasa. Silaturahmi dari Hongkong?
Mau meredakan kejengahan orang ya atas perbuatan lancang Ahok?
Ini orang sudah keterlaluan. Menganggap seisi Indonesia non sense.
Maka skandal penyadapan itu harus diungkap. Siapa yang melakukannya, harus dikejar hingga ke kuburan sekalipun. Tidak boleh dikasi ampun. Karena sudah lancang dan lancung.
Hanya ada satu kata. Bongkar siapa yang menyadap SBY.
Sekarang, mereka hendak menutupi skandal penyadapan yang melanggar privacy orang itu dengan mengalihkan urusan sentimentil maaf Ahok kepada Kyai Ma’ruf. Urusan bukan di situ.
Urusannya adalah kalian melakukan penyadapan. Urusannya kalian menyelenggarakan negara sewenang-wenang dengan begitu culas demi kepentingan kalian sendiri. Kalian melanggar konstitusi. Di situlah kubangan masalah kalian.
Karena diduga melanggar konstitusi, maka mekanisme impeacment saatnya digelar. DPR yang bukan pemandu sorak rezim, harus bertindak. Sekarang juga. Tanpa toleransi. Lakukan sedaya upaya menghentikan kesewenang-wenangan. (sdg)
sumber:nusantarakini.com
Post a Comment