Beliau kelahiran Medan, 1977 ini berpendidikan S1 Al-Azhar Mesir dan S2 Marokko, dan sekarang melanjutkan S3 di Sudan.
Selalu ada guyonan yang berkelas dalam setiap ceramahnya, bukan guyonan garing tanpa ilmu. Logat melayu dan suara nyaringnya membalut diksinya yang gamblang, detail dan argumentatif, tegas, toleran dalam fiqih.
Tak pernah meminta bayaran, meski tiap kali berdakwah jutaan ummat datang menghampiri.
Pernah suatu hari diundang oleh pedagang di Cimahi dengan memberikan fasilitas dan uang tunai Rp. 50jt beliau cuma bergumam:
‘Saya tidak mencari uang. Saya akan datang insya Allah pada tgl tersebut.. tanpa meminta imbalan’.
Semoga Allah SWT selalu melindungimu Ustadz.
(Agus Santoso)
Post a Comment