Sejumlah keluarga Keraton Yogyakarta melakukan ziara ke makam raja-raja Mataram di Imogiri Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, 6 Mei 2015. Langkah ini dimaksudkan untuk menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Kami sangat prihatin dengan sabda raja maka saya dan kerabat Keraton Yogya yang tinggal di luar kota Yogya menggelar ziarah," ujar salah seorang adik Sultan Hamengku Buwono X, GBPH Prabukusumo.
Menurut Prabu, tindakan Sultan menerbitkan sabda raja sudah melenceng dari nilai leluhur di Paugeran Keraton Yogyakarta. Salah satu yang paling kontroversial adalah penghilangan gelar Khalifatullah dan tidak boleh menggunakan kata "Assalamualaikum" di Keraton Yogyakarta.
"Keluarga berharap Sri Sultan mencabut sabda raja yang melenceng dari Paugeran itu," terangnya.
Guna menyikapi polemik sabda raja tersebut di tingkatan masyarakat, pada Kamis, 7 Mei 2015, Gusti Prabu mengaku akan menggelar kegiatan untuk menampung aspirasi masyarakat Yogyakarta secara luas di rumahnya. Kegiatan itu akan dilangsungkan mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.
"Silakan masyarakat menyampaikan aspirasinya. Semua akan ditampung," katanya.[viva/islamedia/YL]
Post a Comment