Mantan Presiden BJ Habibie mengutarakan kekecewaan kepada Presiden Joko Widodo. Sikap yang ditujukan Habibie itu mengisyaratkan kelompok Islam untuk kritis ke Presiden RI ketujuh itu.
Hal itu diungkapkan pengamat politik Muhammad Huda kepada intelijen (25/05). Menurut Huda, sangat jarang Habibie mengutarakan kekecewaannya kepada seorang Presiden RI. “Selama ini Habibie sangat kooperatif dengan presiden siapapun, namun baru kali ini Habibie mengutarakan kritik terbuka kepada seorang presiden,” jelas Huda.
Kata Huda, Habibie menjadi perwakilan ‘kelompok Islam’, dan hal itu bisa diartikan bahwa pernyataan Habibie menjadi isyarat agar kelompok Islam kritis ke Presiden Jokowi. “Habibie itu mewakili kelompok Islam, dan bisa jadi isyarat agar kelompok Islam kritis ke Jokowi,” papar Huda.
Selain itu, Huda mengkritik Istana yang tidak membagi jadwal secara betul Presiden Jokowi. “Harusnya Istana sudah menyiapkan jadwal dan selalu komunikasi dengan Habibie agar tidak menimbulkan kekecewaan terhadap Habibie,” jelas Huda.
Sebelumnya, Presiden Jokowi tidak menghadiri undangan mantan presiden BJ Habibie di acara pengukuhan pendiri Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) yang diselenggarakan di rumah Habibie di Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (24/05).
Joko Widodo tiba-tiba membatalkan kedatangannya 30 menit sebelum acara dimulai. Acara itu harusnya mulai pukul 19.00 WIB. Namun, sempat molor dan pada akhirnya Jokowi membatalkan untuk hadir. Padahal sejam sebelumnya, Paspampres dan protokoler Istana sudah mempersiapkan kedatangan Presiden RI.
“Saya mau minta maaf karena presiden tidak bisa datang. Setengah jam yang lalu beliau masih memastikan untuk hadir. Tetapi tiba-tiba beliau harus membatalkan, mendadak ada satu agenda yang tak dapat ditinggalkan,” kata Habibie pada para tamu undangan.
Post a Comment