Home » , , » Negeri-Negeri yang Dilaknat Allah SWT (2)

Negeri-Negeri yang Dilaknat Allah SWT (2)

Written By habarborneo | Thursday 4 August 2016


ADAOUN kaum ‘Aad sebagaimana dalam QS. Al-Haaqqah: 6-8, dikisahkan dibinasakan Allah SWT dengan sebuah azab yang luar biasa. “Adapun kaum ‘Aad, maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang, yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari secara terus menerus; maka kamu lihat kaum ‘Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka.

Tiupan angin selama tujuh hari dan delapan malam itu mengakibatkan tertumpuknya berton-ton pasir diatas kota dan menimbun hidup-hidup kaum ‘Aad didalam bumi. Sebuah penggalian yang dilakukan di Ubar menunjukkan sebuah asumsi yang sama. Majalah Prancis, Ca M’Interesse menyatakan hal-hal yang sama; ” Ubar dikubur dibawah pasir setebal 12 meter yang diakibatkan oleh badai. Bukti paling penting menunjukkan, bahwa kaum ‘Aad dikubur oleh sebuah badai adalah kata “ahqaf” yang digunakan dalam Al Qur’an untuk menandai lokasi tempat tinggal kaum ‘Aad.

Kaum ‘Aad adalah sebuah kaum yang menjadi tempat Nabi Hud As berdakwah. Namun, mereka mendustakan kenabian Nabi Hud, yang menyerukan tentang Keesaan Allah dan meninggalkan kemaksiatan. Ironisnya seruan dan ajakan Nabi Hud berbuah ejekan, cemoohan dan pengingkaran dari bangsa ‘Aad yang dikenal sebagai bangsa cerdas dan memiliki teknologi membangun gedung-gedung bertingkat. Namun kecerdasan dan keistimewaan mereka menjadikan sombong, berlaku bengis, zalim, dan mengingkari seruan dakwah yang disampaikan Nabi Hud.

Bukti-bukti reruntuhan peradaban bangsa ‘Aad ditemukan para peneliti Barat pada tahun 1990-an di sebuah wilayah yang dikenal ‘Ubar, di wilayah Yaman dekat tanjung Oman. Menariknya, apa yang mereka temukan sama persis seperti yang dikisahkan dalam Al-Quran dan cerita rakyat di Suku Badui. Dr Zarins, seorang anggota tim penelitian yang memimpin penggalian mengatakan, menara-menara dalam situs itu menunjukkan bentuk khas kota Iram yang memiliki menara-menara tinggi atau tiang-tiang yang menjulang ke langit. Peninggalan itu bukti kuat, bahwa situs yang mereka gali adalah kota Iram, kota kaum ‘Aad sebagaimana isi QS Al Fajr : 6-8 yang berbunyi, “Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum ‘Aad, (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain”.

Banyak ilmuwan kontemporer mengatakan, bahwa kaum ‘Aad telah memasuki satu periode transformasi dan kemudian muncul kembali ke dalam panggung sejarah. Dr. Mikhail H. Rahman, peneliti dari University of Ohio, merasa yakin bahwa kaum ‘Aad adalah nenek moyang dari Hadhramaut, Saba dan empat kaum yang pernah hidup di Yaman Selatan. Muncul sekitar 500 SM, Hadramites yang dikenal oleh orang-orang sebagai Fortunate Arab. Kaum ini memerintah di daerah Yaman Selatan dalam jangka waktu yang panjang dan secara keseluruhan menghilang pada abad 240 M pada akhir masa kemunduran yang lama.

Demikian pula azab yang menimpa kaum Tsamud yang telah mendustakan ajaran dan peringatan yang dibawah Nabi Shaleh As. Dalam QS Al-Qamar: 23-26 disebutkan, “Maka mereka berkata: “Bagaimana kita akan mengikuti saja seorang manusia (biasa) diantara kita? Sesungguhnya kalau kita begitu benar-benar berada dalam keadaan sesat dan gila”. Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya diantara kita? Sebenarnya dia adalah seorang yang amat pendusta lagi sombong. Kelak mereka akan mengetahui siapakah yang sebenarnya amat pendusta lagi sombong”.

Pada ayat lain, QS. Al-Hijr : 80-82, kaum Nabi Shaleh itu disebut Ashabul-Hijri (penduduk kota Al-Hijr) sebagaimana bunyinya, “Dan sesungguhnya penduduk (kota) Al-Hijr telah mendustakan para rasul, dan Kami (Allah) telah mendatangkan kepada mereka (tanda-tanda) kekuasaan Kami, tetapi mereka selalu berpaling darinya. Dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung batu (yang didiami) dengan aman”.
Demikian dahsyatnya bencana yang Allah timpakan, sehingga tiada seorang pun dari kaum Tsamud yang tersisa, seperti dalam QS. An-Najm : 51 yang bunyinya. “Dan kaum Tsamud, maka tidak seorang pun yang ditinggalkan-Nya (hidup)”. Sehingga, kata Allah dalam QS. Huud: 68, “Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Rabb mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud”.

Yang menakjubkan, meski petir dan halilintar yang Allah kirim itu memusnahkan seluruh kaum Tsamud, tapi bangunan hasil karya mereka tetap dibiarkan utuh. Keanehan itu sebagaimana tersurat dalam QS. Al-Ankabut 38, yang secara implisit bertujuan sebagai bukti bagi kaum yang hidup sesudahnya, tentang keberadaan suatu kaum ahli bangunan yang telah Allah binasakan akibat kekafiran mereka. “Dan (juga) kaum ‘Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka…”.

Sedangkan beberapa azab terhadap sebuah kaum yang tersurat dalam Al-Quran, antara lain azab yang menimpa kaum Ashab Al-Sabt. Sebuah kaum fasik yang tinggal di Kota Eliah, Elat (Palestina). Dalam QS Al-A’raaf: 163 dipaparkan, mereka melanggar perintah Allah untuk beribadah pada hari Sabtu. Allah menguji mereka dengan memberikan ikan yang banyak pada hari Sabtu, sementara di hari lainnya tidak ada. Ujian itu membuat mereka meminta rasul Allah untuk mengalihkan ibadah pada hari lain, selain Sabtu. Kefasikan itu membuat kaum tersebut dilaknat Allah menjadi kera yang hina.

Kisah sama juga tersurat dalam QS. Alfurqan: 38 dan QS. Qaf :12 yang menceritakan tentang azab kaum Ashab Al-Rass. Konon, nabi yang diutus kepada mereka adalah Nabi Saleh. Namun, ada pula yang menyebutkan Nabi Syuaib. Sementara itu, yang lainnya menyebutkan, utusan itu bernama Handzalah bin Shinwan (adapula yang menyebut bin Shofwan). Kaum ini menyembah patung. Pelanggaran yang dilakukan, mencampakkan utusan Allah yang dikirim kepada mereka ke dalam sumur, sehingga mereka dibinasakan Allah.

Demikian pula nasib kaum Ashab Al-Ukhdudd sebagaimana tersurat dalam QS Alburuuj: 4-9. Ashab Al-Ukhdud adalah sebuah kaum yang menggali parit dan menolak beriman kepada Allah, termasuk rajanya. Pelanggaran yang dilakukan kaum ini, menceburkan sekelompok orang beriman ke dalam parit yang telah dibakar, termasuk seorang wanita yanga tengah menggendong seorang bayi.Karena itu, Allah SWT mengutuk kaum ini dalam kebakaran hebat yang membinasakan.
BERSAMBUNG...


Sumber: https://primavardhana.wordpress.com/2015/01/30/negeri-negeri-yang-dihancurkan-allah/
Share this article :

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

 
Support : Creating Website | jejakqhaq | Mewartakan Peristiwa Di Sekitar Kita
Copyright © 05-2014. JEJAK QHAQ - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger